English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Thursday, February 25, 2010

Balada sang Rabbi



Cerita ini terjadi pada jaman ketika dinasti Herodes menjadi pemerintah 'boneka'  karena tanah Israel saat itu dijajah oleh bangsa Romawi. Jabatan pemerintahan sebenarnya ada dibawah otoritas Gubernur Pontius Pilatus, supporter fanatik AS Roma. Syahdan, tersebutlah seorang
Rabbi Farisi yang bernama Rabbi Robby, seorang intelek dari kalangan Ikatan Cendekiawan Yahudi Israel (ICYI). Suatu hari, sehabis mengikuti kursus kilat "Cara bodoh melawan ajaran Yeshua Messias" yang diadakan oleh sinagoge setempat, Rabbi Robby yang lebih suka dipanggil RobRoy merasakan sesuatu yang sangat mendesak ingin keluar dari dalam perutnya lewat jalur bawah. Setelah kesana kemari mencari  tempat yang dinilai pas untuk melepas hajat, akhirnya tanpa pikir panjang ia masuk kedalam sebuah restoran Samaria Mac Ate' (baca: Mak Etek), tempat berkumpulnya kaum Samaria dan Yahudi Demokrat. Orang-orang suka datang ketempat itu karena ada karaoke dan full musik.. Pengunjung restoran biasanya suka bicara keras sambil teriak sehingga membuat tempat itu semakin berisik dan di salah satu pojok terdapat sebuah lampu yang sesekali dimatikan. Setiap kali lampu itu menyala tempat itu akan meledak dalam sorak sorai pengunjung. Sewaktu Rabbi Robby masuk, lampu itu sedang dalam posisi off. Sambil menelan sedikit ludah, Ia kemudian melangkah ke kasir yang sekalian difungsikan sebagai bartender, dan bertanya, "Permisi ya.. bolehkah saya menggunakan toilet? 
Bartender itu menjawab:" Silahkan, tapi saya harus memperingatkan bapak kalo didalam itu ada patung wanita telanjang dengan hanya mengenakan sepotong daun ara..."
"O.. tak apa...saya akan memalingkan wajah kearah lain... saya pantang melihat yang porno-porno begitu" Kata Rabbi Robby dengan muka masam..wajahnya terlihat sangat berwibawa... karena menahan sesuatu yang kian mendekat tapal batas disaluran pelepas...aa..n(masak sih harus dijelaskan?). Singkatnya bartender tadi menunjukkan sebuah pintu dekat lampu yang dimatikan tadi. "Nah pak Rabbi... anda masuk aja kesitu...kalo sudah selesai jangan lupa disiram ya..."Katanya mewanti-wanti. Tanpa pikir panjang, segera Rabbi Robby melangkah masuk kedalam pintu itu.
Setelah beberapa menit, akhirnya ia melangkah keluar dari toilet. Baru saja kakinya melangkah keluar, ruangan yang tadinya diam meledak dalam suasana gegap gempita. Semua orang berdiri ambil menepuk tangan memberikan aplaus kepada Rabbi Robby, yang dengan wajah kebingungan berjalan kearah bartender dan berkata:
"Maaf, saya tidak mengerti. Mengapa mereka bertepuk tangan hanya karena saya pergi ke kamar kecil? " 
"Nah, itu karena sekarang mereka tahu Anda salah satu dari kami," kata si bartender, 'Apakah Anda mau minum? "
"Oh Tidak..tidak.. haram.... terima kasih, tapi, aku masih tidak mengerti," kata Rabbi kebingungan. 
"Rabbi...Anda khan bisa lihat sendiri,' Bartender tertawa, "setiap kali seseorang mengangkat daun ara pada patung itu lampu itu segera menyala' Tambahnya sambil menunjuk lampu dipojok yang menyala dengan terangnya. "Sekarang, bagaimana kalo kita minum? "

No comments:

Post a Comment